Wali Kota karena ‘Berjudi’
“Saya juga penjudi. Bikin saja di situ (koran, red). Wali kota juga penjudi, gitu aja!” ketus Hulman, Kamis (7/7) tatkala staf khususnya ditangkap berjudi. Kemarin, Rabu (13/7) sejumlah pejabat buru-buru menggelar konferensi pers di Ruang Kerja Kesbang Linmas Pemko Siantar, lalu mengoreksi pernyataan Hulman. Sayang, bukan wali kota yang langsung mengklarifikasi.
Dalam konferensi pers itu, Asisten III Pemko Pematangsiantar Leonardo Simanjutak SH MM, Rabu (13/7) mengatakan, judi bagi Hulman merupakan filosofi hidupnya.
“Tapi bukan judi yang berkaitan dengan kartu serta melanggar peraturan perundang-undangan. Itu tidak ada dalam kehidupan wali kota. Jadi, kata penjudi yang diucapkan Hulman Sitorus beberapa hari lalu adalah bentuk ungkapan filosofi dalam menjalani kehidupannya. Judi kartu, no bagi Hulman Sitorus,” koreksi Leonardo yang mengaku sudah bertemu empat mata dengan Hulman Sitorus. Dan kata Hulman kepada Leornardo, pengakuan penjudi itu merupakan filosofi wali kota dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan.
Dijelaskan Leonardo lagi, Hulman bercerita kepadanya bahwa ketika mencalonkan wali kota, Hulman harus siap kalah dan siap menang.Namun sebelum mencalon, kata Leonardo, Hulman sudah mengeluarkan uang banyak untuk diberikan kepada sejumlah partai politik agar bersedia mengusungnya menjadi calon wali kota.
“Kala itu, tidak sedikit uang dikeluarkan Hulman tanpa kepastian apakah ia dapat perahu atau tidak,” kata Leonardo. Perahu yang dimaksudkan Leonardo adalah dukungan partai politik.
Selanjutnya, tambah Leonardo, ketika perahu sudah diperoleh dan ia dinyatakan lolos oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hulman masih mengeluarkan uang dalam jumlah banyak saat kampanye guna mendapat simpati rakyat.
“Dan terbukti, filosofi judi yang ditanamkannya dalam hidupnya, menghantarkan Hulman menjadi Wali Kota Siantar,” tukas Leonardo.
Hulman, katanya lagi, juga memberikan contoh. Setelah menjabat Wali Kota Pematangsiantar, seluruh perusahaan yang dimilikinya ditangani orang lain. Ini membuktikan Hulman sudah percaya kepada orang lain tanpa memikirkan untung ruginya. Baginya, yang penting usahanya berjalan dan hanya diawasi sekali-kali.
“Itulah beberapa proses dalam kehidupan Hulman yang dijalaninya dengan istilah judi. Tapi kalau judi dalam artian bermain kartu, no dalam kehidupan Hulman. Judi yang dimaksudkannya adalah, dia (Hulman, red) dalam menjalami kehidupan harus berani bertaruh menang dan kalah,” ujar Leonardo, diamini Gunawan dan Daniel.
Seperti yang diberikan koran ini beberapa hari lalu, Hulman mengaku sebagai penjudi, sehari setelah staf khususnya, Eliakim Simanjuntak ditangkap bermain judi di lapo tuak.
“Saya juga penjudi. Bikin saja di situ (koran, red). Wali kota juga penjudi, gitu aja!” ketus Hulman usai acara Tim Monitoring TP PKK Provinsi Sumatera Utara di kantor Lurah Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Kamis (7/7) sekira pukul 14.00 WIB.
Eliakim, ditangkap bermain judi bersama anggota DPRD Pematangsiantar Ronald Tampubolon, dan beberapa rekannya, di warung tuak milik Kores Tampubolon di Jalan Dolok Beringin Kelurahan BP Nauli, Kecamatan Siantar Marihat, Pematangsiantar, Rabu (6/7) sekira pukul 14.30 WIB.
Selain Eliakim dan Ronald, turut diamankan Sabar Tampubolon, ketua salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Riando Tambunan, dan Jonter Simbolon. Keduanya merupakan rekanan/pemborong. (mer/vin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar