Profil : Drs H Lambok Damanik SH MH, Putera Bangsa Asal Simalungun Calon Pimpinan KPK

PAKAR INTELIJEN STRATEGIS YANG INGIN BERPARTISIPASI MEMBANGUN BANGSA Kami melihat ada sosok anak bangsa yang mampu untuk tampil sebagai calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Beliau berpengalaman di Or...nop/NGO/LSM termasuk pengalaman di penugasa...n seluruh pelosok Indonesia , sekarang beliau dinas sebagai perwira dan Pakar intelijen Setrategis kurang lebih 25 tahun . Beliau Drs. Lambok Damanik, SH, MH dilahirkan pada 04 September 1960 di kota Medan Sumatera Utara, dari orang tua Oelakma Damanik (alm) seorang perwira berpangkat Kapten Infantri (Purn) NRP. 12206 dengan ibu Taulina Sinaga (alm) bersaudara kandung ada 9 (sembilan) orang 5 (lima) orang laki-laki dan 4 (empat) orang perempuan, Sebelum menjadi seorang perwira Intelijen strategis beliau banyak belajar dari berbagai organisasi antara lain Remaja Kompeks, LAWALATA IPB , Biological Science Club ( Salah satu pendiri WALHI ). Organisasi ini merupakan salah satu lembaga ilmiah yang care terhadap pengembangan lingkungan hidup. Dimana masa itu belum banyak yang berkecimpung pada kegiatan LSM/NGO tersebut ( penuh resiko dan dimusuhi ). Sosok anak bangsa ini sudah terbiasa melakukan advokasi, investigasi. Penyelidikan masalah lingkungan hidup dan masalah-masalah yang melakukan pelanggaran hukum dan aturan. Selain aktif diorganisasi Remaja Kompleks (Tokoh Kompleks) ini, beliau sudah biasa ditempa oleh bermacam godaan, dan pengalaman. Ini merupakan saringan pimpinan yang tidak didapati pada sekolah formal dan kursus lainnya. Kemudian beliau dipercaya untuk menjadi sekretaris Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan ABRI ( FKPPI ) Jakarta Timur dan pernah mengikuti Pendidikan Kepemimpinan Nasional Angkatan X dan Penataran P4 Tingkat Nasional . Keaktifannya di LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat/Ornop) membawa banyak berkenalan dengan orang-orang LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat/Ornop/NGO). Di tahun 80an anak bangsa tersebut sudah berbicara untuk selamatkan bumi atau GOG REEN lingkungan hidup bersih dan baik. Beliau aktif di Kelompok 10 (sepuluh) Pengembangan Lingkungan Hidup yang sering memberikan Advokasi, Penyelidikan tentang masalah pencemaran Lingkungan Hidup yang ada di Indonesia, yang dahulu populer dengan Teluk Jakarta dengan Penyakit Minimata ( korban kena pencemaran Mercuri / logam berat ) . Dalam kegiatan aktifitas LSM Lembaga Swadaya Masyarakat / Ornop/NGO tersebut beliau sempat berkenalan dengan mantan Presiden Gusdur yang dulu mewakili PBNU, Dr. Meizar, Mas Bejo Raharjo (kelompok 10 Pengembangan Lingkungan Hidup), Ibu Erna Witular, Zumrotin (YLKI), Mas Ahmad Santosa, Leliana (Minggu Study Club), Bang Todung Mulya Lubis, Abdul Hakim Nusantara (LBHI), dan dari organisasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat/Ornop) lainnya . Pengalaman / penugasan itulah yang membuat sosok perwira / pakar intelijen strategis tersebut lebih matang dalam menghadapi cobaan dan tantangan yang memerlukan suatu ke Imanan yang kuat. Pengalaman dan penugasan yang dilakukan memang tidak pernah jauh dari karakter yang beliau punya, ini yang terbina sejak kecil dan dalam melakukan penugasan yang bersesiko tinggi. Penugasan dan pengalaman beliau sewaktu di Irian Jaya yang sekarang lebih popular dengan sebutan Papua pernah diminta oleh Tokoh-tokoh Adat maupun Tokoh Masyarakat untuk membantu dalam pelaksanaan penyelesaian daerah tersebut dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) . Begitu juga bertugas didaerah perbatasan Timor (Mendapat Penghargaan dari Masyarakat Timor Barat), Beliau tidak mau menerima uang dari kegiatan ilegal dengan ketegaran dan didasari oleh karakter Beliau. Ada yang fitnah menerima uang walaupun itu tidak benar karena hal itu yang dari kecil saya tidak senangi. Begitu juga dalam penugasan saat di Institusi Intelijen yang disegani, kalau beliau mau kaya dari dulu saja, melakukan suap menyuap, sogok dan markup. Sosok anak Bangsa / Perwira / Pakar Intelijen Strategis sudah terbiasa melakukan Penyelidikan dan Penyidikan yang biasa dilakukan oleh seorang Perwira Intelijen Strategis ( Payung Hukum Undang Undang Subversive ) yang profesional . Atas dasar pertimbangan ini menjadi motivasinya untuk mencoba sebagai Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk dapat berpartisipasi dalam membangun bangsa dan Negara Indonesia kedepan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar